Monday, February 26, 2007

Homeschool: What about PE?

Kalau homeschool, bagaimana mata pelajaran olahraganya?

Biasanya, ada tiga tujuan olahraga yaitu untuk kesehatan, untuk menjadi atlit professional dan untuk bersenang-senang.

Homeschooler yang memiliki ketertarikan atau bakat luar biasa di bidang olahraga tertentu memiliki waktu yang lebih banyak untuk bisa dipakai untuk meningkatkan kemampuannya. Orangtua bisa membantu dengan mengikutsertakan anak di klub professional untuk mendapatkan pelatihan yang dibutuhkan.

Homeschooler yang tidak memiliki ketertarikan atau bakat khusus di bidang olahraga tetap bisa berolahraga untuk menjaga kesehatan. Bersepeda, berlarian, lompat-lompat, bermain gobak sodor, petak umpet, berenang, senam, bersepatu roda dan masih banyak lagi. Hal ini bisa dilakukan hampir setiap saat tanpa mengeluarkan biaya atau dengan biaya minimum.

Homeschooler tetap bisa menikmati kolam renang ukuran olympic, lapangan sepakbola, tennis, bola basket, bulu tangkis, pacuan kuda, gym dan fasilitas olahraga lain kalau memang mereka memiliki hati di sana. Tetapi bila tidak, apa salahnya membiarkan mereka berkeringat melompat-lompat dan berliuk-liuk melakukan aksi ‘noodle dance’nya sambil tertawa terbahak-bahak….bukankan tertawa juga baik untuk kesehatan?

Monday, February 05, 2007

Sekolah Berkualitas

Sekolah yang seperti apa yang sebenarnya disebut ‘berkualitas’?

Apakah yang gedungnya mentereng?

Apakah yang muridnya adalah anak-anak orang penting?

Apakah yang mahal?

Apakah yang gurunya berasal dari universitas-universitas ternama?

Apakah yang menerima murid yang nilainya bagus saja?

Apakah yang menerima murid yang berjiwa pemimpin dan berprestasi saja?

Apakah yang sering muncul di media masa?

Apakah yang di dalamnya didukung oleh tokoh-tokoh yang berpengaruh?

Apakah yang beberapa gelintir muridnya sering menjuarai lomba?

Apakah yang unik?

Apakah ini? Apakah itu?

Pada hari pendidikan nasional beberapa tahun sebelum meninggal, Pater J Drost SJ, salah satu tokoh pendidikan Indonesia pernah berbicara di TVRI tentang pandangannya mengenai pendidikan yang berkualitas. Penjelasannya sangat singkat dan sederhana. Sekolah yang berkualitas adalah sekolah yang bisa merubah INPUT yang buruk/belum baik menjadi OUTPUT yang baik, apapun itu.

Ah, semoga kita juga bisa mewujudkannya dalam rumah masing-masing.

Selamat hari Pendidikan Nasional

Educate yourself and others. There’s a little bit of ‘teacher’ inside everyone of us.

Friday, February 02, 2007

Education: The Red Carpet Way

“Who are you wearing?”, begitulah pertanyaan yang selalu diajukan pemandu acara setiap kali para bintang datang menghampirinya di bentangan karpet merah, entah itu di acara Grammy Award, Academy Award, atau acara sejenis. Dan dengan berbinar-binar bangga biasanya satu demi satu bintang menjawab “Oscar De La Renta”, “Valentino”,
“Armani”, “Anna Sui”, “Donna Karan” dan sederet perancang ternama lain.

Tidak hanya di karpet merah, ternyata banyak sekali orangtua yang memilih pendidikan anak hanya berdasarkan popularitas institusi. Sekolah dipilih supaya bisa ‘dikenakan’ sehingga orangtua boleh mendapatkan kebanggaan, status, atau paling tidak solusi semu atas perasaan ‘insecure’ yang ada di lubuk hati. Menarik sekali bukan?