Friday, August 22, 2008

Homeschool Stress

Berikut kutipan dari diskusi mengenai homeschool dan stress di forum sekolahrumah.

Dear Mbak Ines,
Setelah beberapa lama ini ikut pembahasan home shcooling, rasanya cukup asyik juga. Tetapi kog ada sedikit kekhawatiran kalau anak yang sama sekali tidak mengalami stress harus ulangan, perlu buat PR yang yang sebenarnya cukup mengajarkan betapa hidup yah begitu , ada hal yang tidakbisa dihindari, tapimereka perlu mental yang siap. Maksud saya tidak terlalurapuh gitulho. Menurut mbak kekhawatiran saya beralasan nggak sih ? seperti yang saya ketahui, hidup saya dilapangan benar benar membutuhkan mental juang yang kuat. Maaf yah cuma bertanya.
Thanks
Melly

Mbak Melly, berikut adalah pendapat pribadi saya dalam konteks homeschool kami.

Mbak betul, stress itu perlu. Kemampuan untuk bisa menangani stress dengan baik adalah bekal yang vital dalam kehidupan anak-anak kita. Baik HSer dan kami (orangtuanya) mengalami stress silih berganti sepanjang perjalanan kami.

Hanya saja kami melihatnya demikian, ada 2 macam stress, stress yang positif (membangun dan memacu kinerja) dan stress yang negatif (melumpuhkan dan membuat kita tidak berdaya/bahkan tumpul). Dalam homeschool kami memiliki lebih banyak keleluasaan untuk memilih lebih banyak stress positif daripada stress negatif. Stress negatif tetap ada dan tidak terhindarkan meskipun bentuknya bukan PR atau ulangan tetapi kami merasa bahwa energi lebih baik dialokasikan untuk menangani stress-stress positif.

Meskipun demikian, pandangan seperti itu masih sering dianggap tidak realistis oleh sebagian banyak orang yang berpendapat bahwa 'kita tidak bisa memiliki kendali atas stress negatif, kita tidak bisa mencegahnya, inilah jalan yang harus kita lalui' tetapi apabila kita belajar dari pengalaman banyak orang lain ternyata sebenarnya kita bisa mengendalikan hidup kita untuk tidak selalu berkubang dalam stress-stress negatif, paling tidak bisa diminimalisir karena tidak semua stress negatif harus ditangani.

Misalnya, tadi malam anak tetangga dan orangtuanya terpaksa datang ke ke rumah-rumah tetangga (termasuk rumah saya) untuk menanyakan nama ketua RT, RW, lurah, camat, dan pejabat pemerintahan lain di domisili kami dan tidak ada yang tahu. Data ini sulit kita dapatkan mengingat kami tinggal di perumahan, karena capai bekerja dan hari sudah larut ibu anak tersebut stress. Ibu tersebut marah kepada anaknya dan juga kepada gurunya yang dianggap memberi PR yang 'nggak penting banget sih'. Ibu tersebut menganjurkan anaknya untuk mengungkapkan kesulitannya kepada gurunya tetapi sang anak ketakutan. 'Kalau aku tidak mengerjakan PR aku dihukum dan dapat nilai nol'. Ibu yang tadinya berusaha sabar akhirnya histeris juga...entah apa yang terjadi kemudian. Di waktu yang bersamaan (bahkan sampai sekarang) putri saya juga sedang stress berat. Dia sedang membuat claymation (animasi menggunakan clay) karena claymation buatannya tidak halus gerakannya dan terlebih lagi
suara yang dimasukkannya tidak sinkron dengan gerakan claymationnya. Dia stress karena harus mencari-cari kesalahannya dan sepertinya harus melakukan pekerjaan tersebut dari awal lagi. Stress menimbang-nimbang apakah dia lanjutkan project claymation 'gadis kecil dengan binatang-binatang peliharaannya' atau membuat 'pinguin yang berkejaran'. Dia dan salah seorang temannya ingin ikut kompetisi BAFTA di Inggris dan deadline sudah semakin dekat.

Bukan berarti claymation lebih bagus/penting dari nama-nama ketua RT, RW, lurah, camat, dst tetapi contoh ini hanya sebagai gambaran bahwa kenyataan yang sering kita alami adalah demikian. Kita perlu tahu nama ketua RT, RW, dst pada waktu kita membutuhkannya dalam konteks yang tepat tetapi tidak harus malam itu dan tidak harus dalam suasana stress dan saling menjerit.

Stress ada dimana-mana, tidak harus ke sekolah untuk mendapatkan stress karena kehidupan ini sudah penuh dengan stress yang bisa kita alami dengan GRATIS. Dengan homeschool kita tidak bebas stress tetapi lebih memiliki kendali untuk mengalokasi lebih banyak waktu menangani stress-stress yang positif dahulu dan meninggalkan stress-stress yang tidak membangun.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home