Monday, December 24, 2007

Realita 6

Kita sering berpikir bahwa dengan mengirim anak ke sekolah 'bagus' semuanya akan beres. Jarang sekali kita berpikir bahwa pada prakteknya yang memegang kunci terlaksananya pendidikan yang 'bagus' versi sekolah tersebut ada di tangan guru dan sekolah yang 'bagus' sekalipun memiliki guru yang beraneka ragam yang menyebabkan kualitas sekolah tidak merata kelas per kelas, tahun per tahun.

Seorang ibu yang anaknya berada di kelas 2 SD bercerita bahwa waktu si anak (sebut saja Andi) masih duduk di kelas 1 SD segalanya berjalan mulus. Si anak mendapatkan guru yang baik hati, pintar, kreatif dan bijaksana tetapi sewaktu Andi naik di kelas 2, guru yang baru, selain tidak kreatif dan sering salah mengajar juga kerap berkata-kata kasar di kelas dan berlaku tidak sopan. "Mau diapakan lagi, itu namanya nasib. Beberapa orangtua sudah berusaha mengkomunikasikan ini kepada sekolah tetapi tidak ada tanggapan. Moga-moga tahun depan tidak dapat guru yang seperti itu lagi." ujar Ibu Andi.

Terkadang banyak hal di dunia ini yang menghalangi kita untuk maju, sebagian orang memilih untuk pasrah, sebagian lagi memilih untuk marah tetapi ada juga yang memilih untuk terus maju tidak perduli rintangan datang silih berganti.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home