Tuesday, November 13, 2007

Refleksi Homeschool: Tidak Semudah yang Terlihat

Da Hye sangat suka bermain peran tetapi terkadang terlalu menganggap remeh pekerjaan di depan kamera. Malah sering sekali dia berujar "It's easy peasy lemon squeeeeeeezy" (gaaaaaampaaaang sekali). Adakalanya dia mengajak anak-anak tetangga untuk bermain drama dan terlihat sekali percaya dirinya terbang diawang-awang. Tetapi percaya diri yang begitu tinggi berubah menjadi isak tangis beberapa hari yang lalu.

Pagi itu datang sebuah email dari Laurel Springs School California yang berisi pengumuman lomba membuat video dengan tema 'Why do you think homeschool is cool?'. Karena tertarik dengan hadiahnya Da Hye serta merta antusias ingin ikut serta. Seharian dia hanya sibuk menulis 'script'. Kelihatannya semua berjalan lancar karena meskipun dia bilang 'script'nya rahasia, wajahnya tampak berseri-seri. Tiba saatnya pengambilan gambar dengan video. Dia meminta saya untuk berlaku sebagai kameramen sementara dia berada di depan kamera. Beberapa detik setelah pengambilan pertama dia berteriak keras 'cut..cut..cut. ..' terjadi sebuah kesalahan. Pengambilan kedua salah juga, ketiga, keempat sampai ke lima puluh tujuh semuanya salah. Baterai kamera tiba-tiba habis dan saat itu juga Da Hye duduk lesu bercucuran air mata. "Aku benci melihat diriku di depan kamera. Kelihatannya sangat tidak bagus. Kenapa aku tidak bisa mengerjakannya dengan benar?". Karena pegal dan capai
menjadi kameramen dadakan, rasanya ingin sekali saya berujar "Makanya jangan suka menganggap remeh sesuatu." Ah, tetapi kalimat tersebut pasti akan lebih memperburuk suasana. Setelah kejadian itu, Da Hye seakan-akan lupa akan project videonya, mungkin marah, malu atau putus asa.

Malam ini, di saat makan malam, tiba-tiba Da Hye nyeletuk "Aku ingin mencoba membuat video lagi. Deadlinenya masih lama kan? Aku tidak tahu kalau berbicara di depan kamera ternyata susah sekali. Aku mau latihan, mama mau dengar?" Hati ini rasanya senang bukan main mendengar ucapannya. Saya tahu dengan 'script' yang sudah sebagian saya saksikan (yang menurut saya tidak bagus) video buatannya mungkin tidak akan mendapatkan rating tinggi, apalagi juara. Tetapi saya bersyukur pengalaman ini bisa memberikan pelajaran berharga baginya untuk tidak pernah meremehkan suatu pekerjaan dan untuk bisa bangkit lagi dari rasa putus asa. Semoga.....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home